Home

Kamis, 02 Februari 2012

The Power of Competition and "Can Do" Attitude

Kisah ini saya dapatkan kemarin saat saya menumpang pulang kantor di mobil sahabat. Sebut saja pak AEP namanya, salah satu sahabat, partner diskusi, teman seperjuangan dalam meniti karir sehingga sekarang sama sama menjadi Manager.
Meskipun sama sama berasal dari Solo, kami tidak saling kenal sebelumnya karena memang berbeda sekolah.

Nah kemarin, AEP ini menceritakan kisah cintanya sewaktu bersekolah di SMP Negeri 1 Solo.
Alkisah saat kelas 1 SMP, ada salah satu gadis cantik yang menjadi idola dan incaran para cowok di sekolahnya.

Sampai akhirnya teman teman satu genk AEP ini memanas manasinya untuk berani mendekati gadis tersebut. Ya bayangin saja, kalau jaman dulu kelas 1 SMP bisa ngobrol dengan gadis populer di sekolah sudah serasa dunia itu indah dan terbawa mimpi 7 malam berturut turut.

Nah menurut saya, ada hal hal luar biasa yang AEP lakukan apalagi untuk seorang ABG kelas 1 SMP yang bisa kita teladani dalam kehidupan hari.

Karena tantangan dan kompetisi dari teman temannya AEP akhirnya tertantang juga untuk bisa berkompetisi siapa yang paling dulu bisa ngobrol, siapa yang bisa lebih dulu mendapat nomor telp, siapa yang lebih dulu bisa main ke rumahnya.
AEP akhirnya menyusun strategi untuk bisa mengobrol dengan si gadis populer, sebut saja namanya MC.

Mengetahu MC adalah anggota eskul Mading sekolah, AEP mencari waktu yang tepat MC berada di dekat Mading agar bisa mengobrol dan bisa dilihat teman temannya semua.

AEP berpikir untuk mencari topik yang tepat untuk dibicarakan.
Ketemulah topik itu yaitu bagaimana cara mengirim artikel ke Mading.

Kira kira begini percakapannya :
AEP : "MC, bagaimana ya cara kita mengirim artikel di Mading?"
MC : "Oh nanti ditulis saja terus dikirimkan ke redaksi"
AEP : "Ke siapa kirim ke redaksi?"
MC : "titip ke aku juga bisa"

jedheerrrr...!!! step pertama ngobrol dengan gadis pujaan sudah dilakukan.. apakah cukup sampai disini??
kita lihat bagaimana AEP meneruskan pendekatannya yang gak kalah sama teknik "People Skill"nya Les Giblin or Dale Carnegie.. targetnya adalah mendapatkan nomor telp si gadis populer.

AEP : "Öh jadi aku bisa titip ke kamu ya" terus gimana caranya nyari kamu, kan sering gak ketemu, kalo pas di kelasmu kamu nggak ada gimana?" (mereka beda kelas)
MC : "Kalau aku nggak ada, bisa kok titip ke temenku si A.."

kita lihat, orang rata rata akan berhenti bertanya dan bilang "baiklah, nanti  kl kamu nggak ada, aku titipin saja ke temenmu. Tapi AEP tidak berhenti disini.

AEP : "ehmm, kalau aku mau diskusi dulu dengan kamu tentang isi artikelku apakah sudah sesuai atau perlu diperbaiki gimanya ya..
MC : "Oh ya sudah nanti aku lihat dulu.."
AEP : "aku bisa hubungi kamu dimana ya.. kalau di sekolah kan waktunya sedikit"
MC : "hmm.. telpon saja dulu ke rumah kalau begitu.."ini nomornya.. 0271-472....

AEP  bercerita dia bisa saja mendapatkan nomor telp si gadis populer lewat orang lain, tp tujuan dia jelas, mendapatkan nomor telp langsung dari si gadis agar bisa "lebih"dari teman temannya. Namanya juga kompetisi hehehe


singkat kata setelah melewati telpon menelpon, akhirnya AEP main ke rumah si gadis populer dengan alasan diskusi artikel Mading. Dari awalnya diskusi mengenai artikel Mading, sampai akhirnya ngobrol ngalor ngidul.. daaannn you know lah the next story.. jadianlah cinta monyet itu..

Kejadian lucu adalah saat sahabat AEP yang ikut berkompetisi suatu hari tertawa tawa pamer kertas catatan berisi nomor telpon si gadis.
AEP langsung tertawa terbahak bahak karena saat teman temannya baru mendapat nomor telpon, dia sudah beberapa kali menelpon dan bahkan apel ke rumah si gadis populer.
Begitu teman temannya mengetahui AEP sudah bisa dekat dengan si gadis populer sampai main ke rumahnya, teman temannya langsung salut dan secara jantan mundur dari persaingan.. namanya juga teman, masih saja terus berteman akrab.
Kompetisi yang terjadi juga kompetisi yang sehat dimana semua teman temannya merasa FUN dan bahkan kalah pun masih tertawa dan terus berteman akrab.

Jadi apa yang bisa kita pelajari dari kisah itu ?

Dalam pekerjaan kita bisa menerapkannya dalam 2 sisi yaitu :
1. Competition, selalu rangsang diri kita untuk berkompetisi. Kompetisi yang sehat dan fun akan merangsang kita untuk terus melakukan yang terbaik. Jika kalah pun karena kompetisinya sehat dan fun maka bisa menerima dan tetap FUN. Kompetisi juga bukan berarti harus bersaing dengan orang lain. Bisa saja kompetisi melawan diri sendiri. Apabila sebelumnya sudah bisa mencapai omzet 5M kenapa tidak selanjutnya kita mempunyai target omzet 7M. Kalau sebelumnya bisa menyelesaikan report dalam 5 hari, kenapa tidak sekarang kita target 3 hari selesai.

2. Can Do Attitude, dengan Can Do Attitude, AEP terus mengejar tujuannya. Ingin mengobrol dan disaksikan teman temannya, maka dicarilah jalan apa kesukaan dan kegiatan di gadis populer. Sudah mengobrol terus mencari cara bagaimana bisa mendapatkan nomor telpon. Sudah mendapat nomor telp, telpon lah. Kemudian dari menelpon mencari cara bagaimana bisa main ke rumahnya.

Bagi saya melihat anak SMP kelas 1 sudah bisa menentukan target dari awal, menyusun strategi, melakukan action plan seperti itu sangat luar biasa.

Banyak orang orang dewasa, sudah bekerja, tapi tidak berani berkompetisi, mudah berhenti apabila menemui kendala. Bahkan seringkali takut memulai sesuatu.

Bagaimana dengan kita?? apakah kita kalah dengan anak SMP?? :-)